Medan - Harian Swara Jiwa - Rusaknya infrastruktur atau aset Pemerintah Desa Helvetia Kecamatan Sunggal telah terjadi akibat ulah Proyek Pemasangan Pipa Perusahaan Umum Daerah Tirtanadi Sumatera Utara yang dilaksanakan pada tahun 2023 yang lalu.
Menurut pengamatan Wartawan, Sabtu ( 18/10/2024).
Luapan air hujan selalu menggenang atau mengendap di Kawasan pemukiman Karya 5 diakibatkan lapisan sedimen parit besar menuju Sungai bederah semakin dangkal karena material pengorekan pemasangan pipa transmisi milik Perumda Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara di beberapa titik tembok saluran drainase mengalami kerusakan dan tidak kunjung diperbaiki dan dikorek.
Seperti di dekat persimpangan Jalan Karya 7 dan yang paling parah di Jalan Balai Desa tepatya dibelakang Gudang Jati Lestari. Dampak pendangkalan lapisan parit ini, Baukan hanya Kawasan Pemukiman Karya 5 yang tergenang air, Tetapi turut juga menambah debit air ke pemukiman Pondok Seng Jalan Pringgan.
Sebelumnya, saat proyek berlangsung, Karena material tanah pengorekan tumpah ke Saluran Parit/ Drainase mengakibatkan banjir dan becet, Warga bukan hanya ribut sama pemborong atau pekerja tetapi juga ribut dengan Kepala Desa.
Karena kehadiran Kepala Desa Helvetia yang turut mencampuri, tidak membawa solusi bagi warga. Apalagi kondisi lingkungan pemukiman di Karya 5 akibat tidak adanya tanggungjawab pihak pemborong.
Anehnya, pihak pelaksana proyek Direktur Utama Perumda Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara ternyata juga sudah membuat janjinya untuk memperbaiki kerusakan terlihat dalam Surat Pernyataannya nomor 376/DIR/PRY/2023Tgl 31 Juli 2023 yang ditanda tangai Kabir Dedi Direktur Utama dan tertulis “ Menanggung segala akibat yang ditimbulkannya”.
Kami Berharap kepada aparat penegak hukum ( APH ) Kepolisian dan Kejaksaan tinggi Sumatera Utara untuk memanggil pihak pemborong kalau bisapun pihak APH tersebut langsung mencebloskan kepejara biar jangan semena-mena melakukan kegiatan borongan jangan asal jadi saja"Pinta Warga. (Toni/Elfrida)
.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar