Medan - Harian Swara Jiwa - Ketua Umum Relawan Persatuan Nasional (RPN) Muhammad Ikhyar Velayati menyebut ada upaya antek asing di Indonesia mengadu domba Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi maupun wapres terpilih agar terpecah belah sehingga RI kembali di kuasai dan dikte negara negara barat.
Pernyataan tegas Relawan Prabowo tersebut menanggapi isu yang sedang marak dan viral saat ini, terkait cuitan netizen yang meyakini wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka merupakan pemilik akun Fufufafa yang sering menyerang Prabowo dan keluarganya pada pemilu 2014 hingga 2019. Prabowo saat itu merupakan rival utama Jokowi.
" Ini kerjaan antek asing yang selalu mencoba mengadu domba serta memecah belah antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi maupun wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka, tujuannya jelas agar program pembangunan yang telah di rintis Presiden Jokowi yang merugikan negara barat beserta anteknya tidak berlanjut, mereka berharap Indonesia tetap menjadi negara yang bisa di dikte dan di kuasai barat," tegas Ikhyar di Medan, Selasa (10/9/2024).
Seperti diberitakan sebelumnya, publik di media sosial meyakini Gibran adalah pemilik akun Fufufafa berdasarkan bukti-bukti jejak digital yang ditemukan.
Cuitan Fufufafa kerap menyerang Prabowo dan keluarganya sejak sebelum Pemilu 2014 hingga 2019. Pada masa itu, Prabowo merupakan rival utama Jokowi.
Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka membantah isu tersebut yang mengkaitkan namanya dengan pemilik akun Kaskus bernama Fufufafa tersebut
" Ya, tanya yang punya akun," ujar Gibran singkat usai blusukan di Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan Solo, Selasa (10/9/2024).
Ikhyar menuturkan, Presiden Jokowi telah meletakkan pondasi dasar pembangunan yang bisa di jadikan landasan menuju Indonesia emas 2045
" Presiden Jokowi menjadikan hilirisasi Nikel , tambang dan produk pertanian sebagai strategi untuk meningkatkan keuntungan serta penyerapan tenaga kerja, membangun infrastruktur jalan tol baru sepanjang 2.700 km, 6000 jalan nasional, 366 ribu km jalan desa baru, 25 pelabuhan baru, membangun 25 bandara baru, agar terjadi efesiensi dan cost yang murah serta mencetak 1.1juta ha irigasi baru, 43 bendungan baru, 6800 embung desa, 14 ribu pasar desa agar terjamin ketahanan pangan, serta membuat rakyat sehat dengan membangun 27 ribu polindes, 46 ribu pos yandu, tutur Ikhyar
Menurut Ikhyar Presiden terpilih Prabowo Subianto sangat menyadari upaya adu domba yang di lakukan para antek asing tersebut
" Tentu Prabowo Subianto menyadari upaya adu domba tersebut, beberapa waktu lalu Prabowo sudah pernah mengungkap strategi adu domba tersebut sekaligus membantah keretakan hubungannya dengan Jokowi," kata Ikhyar
Prabowo pernah membantah isu yang menyebutkan terjadi keretakan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penutupan acara kongres PAN di Jakarta beberapa waktu yang lalu
"Ternyata Prabowo dan Jokowi sudah retak, retak gimana retaknya," ujar Prabowo dalam sambutannya di penutupan kongres 6 PAN, Sabtu (24/8).
Prabowo menyebut isu liar itu adalah upaya untuk mengadu domba, Prabowo menyebut, meski terasa jengkel namun ia tidak mempermasalahkan isu tersebut.
"Selalu mau ngadu domba, selalu ngadu domba," ujar Prabowo.
"Kalau yang itu agak jengkel tapi kita ya udah biarin aja lah, biar aja lah nggak apa-apa," sambungnya.
Tokoh Aktivis 98 ini menghimbau semua elit politik untuk menghentikan upaya adu domba para pemimpin nasional karena dapat merugikan kepentingan dan tujuan nasional bangsa Indonesia
" Kepada seluruh elit politik, khususnya para generasi muda untuk bersatu mengawal pemerintahan baru ini dalam mencapai Indonesia emas 2045, hindari membuat dan men-share isu yang dapat memecah belah persatuan para pemimpin nasional serta sesama anak bangsa, kalau bukan sekarang kapan lagi Indonesia maju, dan kalau bukan kita yang bersatu mengawal bangsa ini, siapa lagi," himbaunya.(Tim)
0 komentar:
Posting Komentar