Rohil - Harian Swara Jiwa - Situasi Politik di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) semakin menghangat menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
Salah satu pemicu menghangatnya suhu politik adalah adanya dugaan kampanye hitam (Black campaign) secara langsung dan media sosial yang menjelek - jelekkan pasangan calon tertentu sehingga semakin membuat keruh suasana dunia politik.
Seperti halnya vidio yang beredar di media sosial yang di unggah oleh akun Facebook @Abdurrab. Dimana, salah seorang ibu-ibu dalam vidio tersebut tengah memegang kartu AMAN yang menjadi alat peraga politik Pasangan Afrizal-Sulaiman pada Pilkada Rohil 2020 lalu. Sembari mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mendapatkan BLT Pemda program Afrizal Sintong tersebut.
Sementara itu, postingan vidio tersebut dibantah langsung oleh akun Facebook @Nur Hasanah yang mengaku dirinya merupakan anak kandung dari ibu yang didalam vidio dan dalam postingan nya dirinya tidak terima jika orang tuanya dijadikan bahan politik yang menjelekkan Bupati Kabupaten Rokan Hilir Afrizal Sintong jelang Pilkada 2024 mendatang.
Perlu di ketahui, Program Kartu AMAN yang di cetuskan oleh Pasangan Afrizal-Sulaiman pada 2020 lalu kini berganti nama menjadi Bantuan Langsung Tunai Pemda Rohil (BLT Pemda) dan telah disalurkan kepada seluruh masyarakat yang telah terdaftar di dalam data DTKS (Data terpadu Kesejahteraan sosial) yang di input oleh Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) pada tiap-tiap Kepenghuluan/Kelurahan.
Dimana, bagi masyarakat yang telah terdaftar di dalam DTKS yang di input oleh PSM pada tiap-tiap Kepenghuluan tersebut merupakan masyarakat dengan kategori kurang mampu (Pra sejahtera) hanya bisa menerima satu jenis bantuan yang terdata dalam DTKS baik itu dari Pemerintah Pusat maupun dari Pemerintah Daerah.
Tidak hanya itu, Kampanye hitam juga kerap menyerang Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong selaku Petahana pada kontestan Pilkada Rohil tahun 2024 mendatang. Hal tersebut terpantau pada beberapa akun media sosial berupa Facebook yang selalu melakukan ujaran kebencian terhadap Ketua DPD II Partai Golkar berlambang beringin tersebut.
Menyikapi hal itu, Pimpinan Daerah Kolektif Kesatuan Organisasi Serba guna Gotong Royong 1957 Kabupaten Rokan hilir (PDK Kosgoro 1957 Rokan hilir) mengecam keras dan sangat kecewa serta prihatin atas tindakan-tindakan black campaign yang sedang terjadi di Kabupaten Rokan hilir ini.
"Kita menyayangkan adanya praktek kampanye Hitam atau jelek menjelekkan kontestan Pilkada Rohil 2024 mendatang. Namun kita melihat Bupati Rohil Afrizal Sintong selalu menjadi korban dari black campaign yang sedang terjadi," ujar Bendahara umum PDK Kosgoro 1957 Kabupaten Rokan hilir Riki Dermawan S.Sos, Sabtu (10/8/2024).
"Pak Afrizal Sintong Bupati Rohil merupakan kontestan yang kerap di Serang oleh oknum pelaku black campaign baik itu secara langsung (Face to face) maupun melalui akun bodong media sosial berupa Facebook," tambahnya.
Sementara itu, PDK Kosgoro 1957 Kabupaten Rokan Hilir menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat Rohil agar menolak provokasi black campaign serta bijak dalam menyikapi isu-isu baik secara langsung maupun di media sosial agar tercipta Pemilu Damai di Negeri Seribu Kubah tahun 2024 mendatang.
Rilis: kominfotiks
0 komentar:
Posting Komentar