Medan - Harian Swara Jiwa - Ketua Tim Pembimbing Ibadah Haji Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) Al - Adliyah, H Ikhwansyah Nasution memperkirakan ada puluhan ribu jamaah haji yang berasal dari 600 Biro Travel haji berasal dari Indonesia menerobos mengikuti ibadah haji secara ilegal pada musim haji tahun 2024 ini.
.Akibatnya terjadi kepadatan karena melebihi kuota yang ditentukan Pemerintah Saudi Arabia.
Adanya 600 Travel Biro Perjalanan haji yang memanfaatkan jamaahnya mengikuti ibadah haji, diketahui nya berdasarkan Surat dri Dirjen Haji yang menyebutkan sedikitnya ada 600 Biro Travel Haji yang belum pulang sesuai jadwal visa kunjungan ziarah.
Data yang diperolehnya dari Surat Dirjen Haji ke 600 Travel itu ternyata tanpa izin, akibatnya jamaah dari travel ini sulit untuk beribadah karena dicari dan dirazia para petugas Arab Saudi .
Berkaitan dengan hal ini dua berharap kepada pemerintah untuk bertindak tegas terhadap Biro Travel haji ilegal ini.
Berkaitan dengan adanya rencana Pemerintah Saudi Arabia untuk membangun fasilitas megah berupa hotel, menggantikan maktab dn tenda di Mina, menurutnya hal itu tidak begitu perlu. Karena jamaah haji paling lama empat hari saja tinggal di Mina.
Menurut pengalaman ya kondisi jamaah ketika berada di Mina dari zaman dulu ya seperti sekarang ini .
.
Bukan berarti tidak ada perbaikan terhadap pelayanan yang dilakukan pemerintah kita maupun Arab Saudi.
Dia mengakui program Murur yang dilakukan Pemerintah Saudi untuk mengurai kemacetan dari Muzdalifah menuju Mina cukup berhasil.
Ketua KBIHU Medan yang reputasinya di kalangan 33 KBIHU di Kota Medan ini dari tahun ke tahun terus meningkat Musim haji 2024 ini KBIHU yang dikelolanya bersama keluarga memberangkatkan 193 jamaah melalui keloter 19 bersama kabupaten Simalungun 147 orang dan KBIHU An Nabawy sembilan jamaah.
.
Jumlah jamaah keloter 19 ini tiba Asrama Haji Medan,Selasa siang (14/7) diterima oleh P3IH Kanwil Kemenag Sumut dan para penjemput keluarga jamaah haji
Berdasarkan pengalaman yang sudah belasan tahun berangkat membawa jamaahnya, semakin baik fasilitas yang diterima jamaah ketika berada di Arafah, seperti tilam dan bantal, bukannya para jamaah banyak yang berdzikir, berdoa bertasbih berdoa, melainkan banyak yang tidur. Bukan banyak beramal. Seolah mereka pindah tidur.
Sementara itu BAZNAS Sumut menerima infaq dan shodaqoh jamaah keloter ini sejumlah Rp 8 juta lebih dan ditambah uang Real (Zainal)
0 komentar:
Posting Komentar