Madina - Harian Swara Jiwa - Puluhan Wartawan Kabupaten Madina di Larang Masuk Meliput Saat Uji Penerbangan Bandar Udara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution Bukit Malintang Kabupaten Mandailing Natal Sumut.
Sejumlah puluhan Wartawan di Mandailing Natal dilarang meliput penerbangan perdana di Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Kamis (21/03).
Wartawan yang dari pagi sudah berada di Bandara tidak diperbolehkan masuk dengan alasan yang tidak jelas. Wartawan sebelumnya dilarang masuk di pos pintu masuk depan bandara, dan sesudah melalui perdebatan yang beberapa kali dengan pihak petugas security bandara, yang mana juga atas perintah pimpinan bandara sesuai keterangan salah seorang personil security yang bertugas di pos depan, akhirnya para wartawan diperbolehkan masuk ke lokasi bandara, namun itupun hanya diperbolehkan menunggu di depan pintu penerbangan/pemberangkatan dan juga hanya diperbolehkan mengambil gambar dari balik pagar kawat yang dibuat pihak Bandara.
Iskandar Hasibuan yang merupakan salah satu wartawan senior, menyampaikan bentuk kekecewaanya dihadapan sejumlah wartawan dan masyarakat yang berada di sekitaran bandara.
Iskandar menyampaikan bahwa dirinya dan sejumlah wartawan sudah mencoba masuk akan tetapi tidak diperbolehkan oleh security yang berada di pintu masuk. Padahal sebelumnya ada beberapa orang wartawan yang sudah dan meliput didalam Bandara.
"Entah karena wartawan yang masuk tersebut mengklaim bahwa hanya merekalah wartawan di Mandailing Natal ini saya tidak tau", ujarnya.
Yang lebih mengecewakan lagi, bagi Iskandar karena beliau juga merupakan putra asli dari Desa Malintang Kecamatan Bukit Malintang Kabupaten Madina, dimana lokasi tepatnya bandara, yang dalam hal ini tempat bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution ini berada dan beliau juga memiliki nama media yang sama dengan tempat bandara ini dibangun yaitu Malintang Pos.
Selanjutnya Wartawan di Madina sangat menyesalkan sikap Kepala Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution ini, karena tidak memperbolehkan wartawan untuk meliput, padahal seharusnya hal seperti ini perlu di publikasikan dan bandara tersebut perlu dipromosikan kepada khalayak ramai terutamanya kepada masyarakat Mandailing Natal agar mereka mengetahui bahwa Bandara di Madina sudah mulai bisa difungsikan.
Selanjutnya Wartawan Madina juga akan memboikot segala aktivitas dan kegiatan yang berada di Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution.
Selanjutnya Kepala Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution perlu mengetahui bahwa Bandara tersebut merupakan bandara masyarakat yang dibangun untuk masyaraakt bukan untuk kepala Bandara, serta Wartawan di Madina datang untuk meliput serta sekaligus juga akan mempromosikan bandara tersebut, bukan untuk hal yang lain.
(Zulfahri Azis Lubis)
0 komentar:
Posting Komentar