Pematangsiantar - Harian Swara Jiwa -Sebanyak 13 Calon Legislatif (Caleg) Partai Buruh kelas pekerja turun langsung bersama anggota Partai, menyapa sejumlah pekerja PT Sumatra Tobacco Trading Compa7ny (STTC) di Jalan Justin Sihombing No.23 Kec. Siantar Timur Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, Senin 18 Desember 2023 sekira jam 15.00 WIB.
Sebagai persiapan kampanye pertama, Caleg Partai Buruh berangkat dari Kantor Exco Partai Buruh Kota Pematang Siantar Jalan Medan KM 4,5 Komplek SMBC menuju PT STTC dengan mengendarai sepeda motor dengan menempelkan Bendera Partai Buruh.
Ketua Exco Partai Buruh Kota Pematang Siantar Eljones Simajuntak SH menegaskan, bahwa Partai Buruh akan berkomitmen pada fungsi pengawasan budgeting dan legislasi jika diberikan mandat rakyat dalam Pemilu serentak 2024.
“Partai Buruh menjadi alat politik untuk melengkapi perjuangan. Buruh merupakan tulang punggung di dalam pembangunan. Tanpa buruh, dunia tidak seperti yang kita lihat sekarang,” ungkapnya pada saat menyapa para pekerja di PT STTC.
Lebih lanjut, Ketua Partai Buruh Eljones Simajuntak mengatakan, bahwa tidak bisa dipungkiri. Sesuatu yang semakin menegaskan betapa pentingnya keberadaan Partai Buruh.
“Pentingnya kehadiran Partai Buruh, sudah kita tuangkan dalam brosur yang kita bagikan.
Buruh lah yang bekerja dan berjuang setiap hari untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka berserta keluarganya. Sesuatu yang wajar jika kemudian kaum buruh berharap mendapatkan kepastian kerja, kepastian upah, dan kepastian pendapatan,” kata Eljones Simanjuntak SH
Di sanalah serikat buruh hadir. Sebagai alat untuk membela, melindungi, dan memperjuangkan hak dan kepentingan kaum buruh. Namun demikian, sebagai alat perjuangan, selama ini serikat buruh masih memiliki keterbatasan; khususnya dalam perjuangan di ranah politik. Karena itu, Partai Buruh sangat tepat sebagai alat perjuangan politik.
Kita tahu, setiap aspek kehidupan kita tidak lepas dari kebijakan politik. Sesuatu yang tidak bisa sepenuhnya dilakukan oleh serikat buruh. Itulah sebabnya, selain Serikat Buruh, kita juga memerlukan keberadaan Partai Buruh.
Melalui Partai Buruh, kelas pekerja memiliki senjata yang lebih lengkap dan mumpuni dalam berjuang untuk merebut kembali haknya yang dirampas dan dicuri.
Setidaknya suara kaum buruh tidak lagi absen di ruang-ruang pengambilan keputusan. Tidak ada lagi regulasi yang mengebiri hak buruh dan rakyat kecil lolos dengan mudah.
“Ini sangat memungkinkan, ketika Partai Buruh memiliki keterwakilan di parlemen. Buruh dapat memberikan suara dalam pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan kepentingan buruh,” ungkapnya.
Menurut Eljones Simanjuntak SH selama ini kita mengeluhkan bagaimana sulitnya berjuang tanpa adanya partai berbasis kelas pekerja. Tidak ada satu partai politik pun yang merepresentasikan kepentingan kaum buruh.
Dampaknya sangat buruk. Banyak kebijakan yang lahir, cenderung merugikan kaum buruh dan elemen pekerja yang lain.
Tetapi kita sadar, sekedar mengeluh tidak akan menyelesaikan persoalan. Itulah sebabnya, kehadiran Partai Buruh harus dibaca sebagai ikhtiar sungguh-sungguh dari kelas pekerja untuk mengakhiri absennya kelas pekerja di panggung politik.
Partai Buruh hadir sebagai alat politik kelas pekerja. Dari sanalah kita optimis akan lahir kebijakan yang lebih pro-buruh.(Tim)
0 komentar:
Posting Komentar