Kadis Dukcapil Nias Utara Diduga Usir Warga Sambil Berkata Kotor
.
Nias Utara - Harian Swara Jiwa - Beberapa hari belakangan ini, masyarakat membaca salah satu status di media sosial Fecebook akun atas nama Ama Febi lase, yang di unggahnya pada hari Senin tanggal (05/ 06 2023)
Pada Postingan tersebut sangat mengagetkan para pembacanya atau Netizen karena kejadian itu di kantor dukcapil Nias Utara yang di lakukan oleh kepala dinasnya Krispinus Baeha Senin,(05/06) terhadap masyarakat yang mengurus Akta kematian orangtuanya.
Apa yang diposting Ama Febi lase di akun pribadinya sebagai berikut:
Saya seorang masyarakat kabupaten Nias utara pada hari ini tgl 5 Juni 2023 saya datang di kantor dinas kependudukan kabupaten Nias Utara,mengurus akta Kematian orang tua saya.
Setelah sampai di kantor salah seorang Kabid an.metodius lase mengantar saya di ruang kadis sesampai di ruang kadis saya menyampaikan keluhan namun saya di bentak bentak, di maki maki hingga diusir oleh kepala dinas kependudukan Nias Utara di hadapan para pegawai.
Saya sebagai masyarakat mohon kepada bapak Bupati Nias Utara memperhatikan apa memang begitu melayani hingga pada kolom komentar berbagai pendapat Para netizen bahwa ada yang mengatakan bahwa kadisnya itu sudah sering seperti itu bahkan pernah viral di YouTube terkait tindakannya yang tidak sesuai dengan jabatannya sebagai kepala dinas kependudukan tata sipil kabupaten Nias Utara.
Ketika di konfirmasi kepada Kadis Dukcapil Nias Utara Krispinus Baeha Kamis,08/06/2023 melalui WhatsApp pribadinya beliau membaca tapi tidak di jawab atau tidak di respon sampai berita ini di terbitkan awak media ini tetap berusaha untuk melakukan konfirmasi kepada kadis Dukcapil Nias Utara.
Selanjutnya ketika di konfirmasi kepada pemilik akun Ama Febi lase,guna memastikan informasi yang dia posting melalui media sosial Fecebook pada tanggal 05 Juni 2023....Ama Febi lase membenarkan bahwa itu benar terjadi.
Lebih lanjut Ama Febi lase menceritakan awalnya pada bulan Maret 2023 pihak keluarganya mengurus Akta kematian mertuanya laki laki,akan tetapi sampai saat ini belum siap siap di terbitkan oleh dinas dukcapil Nias Utara.
Dengan dasar itu lah Ama febi lase langsung mendatangi kantor Dukcapil pada hari Senin 05/06 langsung menemui staf Soterman zalukhu,apa jawaban staf tersebut dia bilang kalau data itu kami sudah sampaikan di rumah pak kadis tapi sampai sekarang belum ada respon dari pak kadis sehingga kami sebagai bawahan sangat terbatas untuk itu.
Maka salah seorang staf an.metodius lase mengajak Ama Febi lase ke ruangan kadisnya, setelah tiba di ruang kadis maka di tanya kadis apa kira kira yang perlu kita bantu,Ama Febi jelaskan bahwa kami mengurus kartu kematian pada bulan Maret 2023 tapi sampai saat ini belum di terbitkan pak... karena kartu keluarga perlu di desa.
Namun kadisnya jawab sama siapa di titipkan berkasnya,Ama Febi lase jawab saya titip sama staf Soterman zalukhu pak.... Langsung kadisnya jawab pengurusan di dukcapil tidak boleh di titip kepada siapa pun kata Kadis...
Ama Febi lase jawab kalau itu aturannya pak,kenapa tidak ada informasi karena kami masyarakat biasa apa lagi keluarga yang di tinggal sudah lanjut usia dan ada Anak masih duduk di bangku SMP (gadis)...maka saya sebagai menantu membantu mereka karena juga Soterman zalukhu bertetangga kampung kami maka kami titip berkas itu untuk membantu pihak keluarga atau martua saya....
Langsung kadis marah marah dan memaki maki saya sehingga terjadi pengusiran terhadap saya di hadapan Beberapa staf dan pengawai di kantor dukcapil bahkan ada masyarakat saat itu yang berurusan di kantor dukcapil Nias Utara...
Ama Febi lase meminta Bupati Nias Utara agar tindakan seperti ini dapat di evaluasi kepala dinas dukcapil Nias Utara demi pelayanan publik....dan Marwah kabupaten Nias Utara.
Selanjutnya awak media mengkonfirmasi kepada Bupati Nias Utara Kamis,08/06.Bupati Amizaro Waruwu menanggapi dengan serius dan akan ditindak lanjuti dalam waktu dekat.
Menurut Bupati kepala dinas itu atau seorang ASN merupakan pelayan publik dan memberikan contoh di tengah tengah masyarakat,apa bila benar kejadian itu apa lagi kepala dinasnya mengusir masyarakat dan memaki maki masyarakat maka saya sebagai pimpinan daerah tidak akan membiarkan hal hal seperti itu"Tegasnya"( Febeanus Zalukhu )
0 komentar:
Posting Komentar